Monthly Archives: October 2007

Sehatkan Mata dengan Pijat

Filosofi pengobatan tradisional Cina menyatakan, suasana hati dapat mengendalikan fungsi mata. Sebaliknya, suasana hati yang sedang tidak baik dapat menyebabkan gangguan pada mata.

Menurut Iskandar Ali, praktisi pijat telinga dan mata, bila Anda terus memikirkan gangguan mata tetapi kesembuhan tak kunjung datang, Anda pasti akan bertambah sedih. Kesedihan itu tentu bakal memperkeruh suasana hati. Akibatnya, gangguan pada mata akan bertambah parah.

Dijelaskan Iskandar, gangguan mata bisa terjadi bila seseorang memiliki penyakit pemicunya. Sebut saja diabetes melitus, kolesterol tinggi, asam urat, gangguan fungsi lever, lambung, ginjal, serta gangguan psikologis.

Salah satu gangguan di atas pernah dialami Iskandar sendiri pada tahun 2000. Ia menderita penyakit kencing manis yang menyebabkan gangguan mata minus. Akupunturis yang berpraktik di Klinik Gaya Hidup Sehat ini lalu memeriksakan diri ke dokter. Ketika itu ia hanya diberi vitamin mata.

Namun, setelah beberapa kali perawatan, matanya tidak juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan. “Saya pun bertanya-tanya, apakah mata minus tak bisa disembuhkan?” katanya.

Kenyataannya, setelah rutin menjalani pemijatan di daerah mata serta minum ramuan herbal, mata Iskandar bisa kembali normal. Ia pun tak lagi menggunakan kacamata.

“Pengalaman itu lalu saya coba bagikan kepada pasien yang mengalami gangguan mata. Puji Tuhan, lewat pijat dan ramuan herbal, banyak pasien yang sembuh dari gangguan katarak, glaukoma, kebutaan akibat DM, hingga gangguan pada retina, juga mata minus dan berair,” tuturnya.

Ramuan Pegagan
Pengalaman lain dituturkan Sunyoto, warga Harapan Indah, Bekasi. Ia menderita mata minus sejak kanak-kanak. Ia pernah ditertawakan pegawai apotek, saat bertanya obat untuk mata minus. Sunyoto baru menyadari bahwa pengobatan medis belum mampu menghilangkan gangguan mata minus maupun plus.
Beruntung, ia bertemu dengan Iskandar Ali saat jalan-jalan di Gajah Mada Plaza, Juni 2003 silam.

Kebetulan Iskandar sedang pameran di gedung itu. Sunyoto dipijat dan diberi ramuan pegagan, daun sendok, mengkudu, dan temulawak dalam bentuk kapsul. Alhasil, mata minus 13-nya berkurang, kini tinggal minus 2.

Selain mengonsumsi obat-obatan, pengobatan mata secara holistik dapat dilakukan dengan pemijatan di wilayah saraf mata, yakni di tangan, kaki, wajah, dan telinga. Pijatan itu bertujuan memperlancar aliran darah, mengendurkan saraf mata yang tegang, menyegarkan perasaan yang penat, dan membantu membuka sumbatan-sumbatan pada saraf mata.

Kata Iskandar lagi, sebelum melakukan pemijatan, ia selalu mendeteksi jenis penyakit mata lewat wajah dan telinga, serta riwayat penyakit pasien. Riwayat penyakit diperlukan untuk menyembuhkan penyakit pemicunya terlebih dahulu. Alasannya, penyakit itu adalah pangkal dari gangguan mata.

Jenis penyakit pemicu gangguan mata, katanya, antara lain DM, kolesterol tinggi, dan gangguan ginjal.
@ Hendra Priantono

Dikutip dari : http://www.gayahidupsehatonline.com

| Tags: | 5 Comments

Pijat, Tubuh Segar Usai Mudik

Senin, 15 Oktober 2007

LEBARAN sudah lewat, liburan sudah usai, setelah lebih kurang satu minggu berkumpul bersama keluarga dengan berbagai aktivitas. Saatnya untuk pulang kembali, kembali belajar dan kembali bekerja.
Dengan kegiatan yang begitu padat, tentunya banyak menguras energi, ditambah perjalanan pulang yang sangat melelahkan, kondisi tubuh menjadi lemah dan kurang bertenaga. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kebugaran tubuh adalah dengan pijat.

PIJAT

Pijat merupakan pemberian energi yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk memperlancar peredaran darah. Sehingga dapat terhindar dari penyakit, bahkan mengobati penyakit.

Banyak orang mengira manfaat pijat hanya untuk menghilangkan rasa pegal-pegal pada tubuh, padahal pijat memberi manfaat yang lebih luas pada semua organ tubuh, dengan syarat menerapkan pijat yang benar pada seluruh tubuh.

PIJAT PADA ORANG DEWASA

Pada orang dewasa, pijat dapat dilakukan setiap hari dengan durasi 30 sampai dengan 45 menit. Pada dasarnya setiap orang bisa melakukan pijat, asal dilakukan sesuai dengan tehnik pemijatan yang benar.

Tahap awal pemijatan dapat dimulai dari kaki, sebab kaki merupakan bagian tubuh yang paling bersahabat terhadap sentuhan. Yaitu bisa dilakukan pengurutan dari kaki ke paha, juga gerakan memeras pada kedua kaki. Selain itu dapat dilakukan pijatan lembut di telapak kaki, lakukan juga pemijatan pada jari-jari kaki, sebab hal ini dapat melancarkan peredaran darah.

Selanjutnya naik kebagian perut, dari ulu hati ke pusar dengan gerakan lembut, karena perut berisi organ-organ intestinal yang sangat sensitif. Kemudian lakukan gerakan melingkari pusar searah jarum jam, termasuk gerakan samping, yaitu kiri kanan perut menuju ke tengah seperti mengangkat perut. Dibagian dada lakukan gerakan menyilang dari bahu.

Dari tengah dada dibuka ke samping menuju bawah sehingga gerakan tangan membentuk jantung hati. Pada kedua lengan tangan dapat dilakukan gerakan pengurutan seperti pemijatan kaki. Untuk wajah, dari tengah dahi menuju telinga yang dilakukan dengan kedua tangan. Hal serupa juga dilakukan pada hidung menuju telinga, juga dari dagu menuju telinga

Pada saat tubuh tengkurap, pemijatan dapat diawali dibagian leher dilanjutkan pemijatan pada kedua bahu dengan gerakan memeras. Selanjutnya pemijatan punggung dapat dilakukan pada kedua bagian punggung kanan kiri menuju bawah.

PIJAT PADA ANAK-ANAK/BAYI

Pijat pada anak dapat dilakukan setiap hari, bahkan sehari dapat dilakukan sampai dua kali. Durasinya cukup 10 sampai 15 menit, jangan terlalu lama, sebab dapat mengakibatkan tubuh menjadi memar. Pijat pada anak sebaiknya dilakukan pada seluruh tubuh.

Disamping itu, anak yang rutin dipijat, gelombang otaknya bisa berubah, yaitu menurunkan gelombang Alfa dan meningkatkan gelombang Beta dan Teta. Imbasnya bayi dapat tidur lebih pulas, juga dapat meningkatkan konsentrasi.

Pijat juga bisa membuat penyebaran nutrisi seluruh tubuh menjadi lebih baik, juga dapat merangsang saraf Vagus atau saraf otak nomor 10 yang dapat merangang Enzim Gastrin dan Insulin, sehingga pencernaan menjadi lancar, jadi dapat memicu peningkatan berat badan anak dan memacu sistim sirkulasi anak, denyut jantung, pernapasan, pencernaan dan sistim kekebalan tubuh.

Manfaat lain dari pijat pada anak adalah, terhadap pertumbuhan anak. Umumnya anak yang rutin dipijat akan mengalami pertumbuhan fisik Motorik dan Kognitif lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak dipijat.

Bagaimanapun sehat itu merupakan investasi kedepan yang harus benar-benar dijaga. Bila anda ingin melakukan perawatan tubuh agar sehat dan tetap tampil prima, mengapa tidak mencoba melakukan perawatan tubuh dengan pijat?.(sud/kpl)

Dikutip dari : http://www.metrobalikpapan.co.id

Categories: terapi pijat | Tags: , | 1 Comment

Undang Pengusaha Panti Pijat, Hilangkan Sindroma

Dalam HUT ke-7 yang digelar Dharma Wanita ITS, Kamis (14/12) kemarin, menghadirkan pengusaha dan pemilik panti pijat “Bersih Sehat” dari Jakarta, Ir Hariono, yang terkenal sukses. Di sini dibeberkan kiat berwirausaha dan menghilangkan sindromanya.
Graha, ITS Online – Berwirausaha merupakan salah satu cara membuka lapangan kerja bagi orang lain. Namun, tak semua orang mampu dan mau menjalaninya. Entah karena mereka takut atau karena tidak tahu resepnya. Begitulah yang dituturkan Ir Hariono, pengusaha panti pijat beken di Jakarta. ”Cara menjadi pengusaha itu yang pertama harus mempunyai pola pikir enterpreneur, sikap mental positif dan tidak takut gagal,” jelas Haryono dalam ceramahnya.

Terkadang, imbuh Hariono, yang menjadi sindroma bagi seseorang untuk mulai berwirausaha adalah harus punya modal dulu baru berbisnis. Selain itu, juga ada anggapan harus punya kantor, perusahaan dan lainnya. Tapi, menurut orang yang sukses dalam bisnis tempat pijet dan beberapa restoran di Jakarta itu, justru yang faktor tersebut bukanlah yang terpenting. “Sikap mental positif dalam berwirausaha itu adalah faktor paling dominan. Dan faktor lain seperti modal, kantor dan yang lain akan ikut dengan sendirinya atau artinya dapat dikendalikan,” paparnya.

Hariono mengaku terus terang tentang usaha yang dilakukannya dengan membuka panti pijat, karena pijat merupakan kesukannya. “Tapi ibu-ibu jangan curiga dulu dengan usaha saya ini, karena panti pijat yang saya miliki adalah panti pijat yang sesungguhnya, yang tanpa diembel-embeli dengan kegiatan prostitusi terselubung,” kata alumni dari Jurusan Teknik Sipil ITB ini.

Diungkapkan Hariono, kini usaha panti pijatnya telah memiliki lebih dari 27 cabang di Jakarta dan merupakan satu-satunya panti pijat yang memperoleh sertifikat ISO dan mempekerjakan lebih dari 500 orang. “Tentu usaha itu terus berkembang dan tidak hanya panti pijat, tapi juga rumah makan, salon, bimbingan belajar, dan juga kontraktor. Karena itu saya selalu bilang jangan takut untuk memulai berusaha, untuk menjadi enterpreuner dengan mempertimbangkan sesuatu yang memiliki unsur kebaruan atau keunikan,” tandasnya.

Dulu, kata Hariono, saat memulai usaha panti pijat, bukan tidak ada hambatan yang dihadapi, karena memang usaha itu selalu diidentikkan pada kegiatan prostitusi terselubung. ”Tapi saya melihat itu satu kelemahannya, dan saya membuat panti pijat dengan meniadakan kelemahan itu. Saya membuat panti pijat yang benar-benar bersih dan sehat, yang memang hanya orang ingin sehat sajalah yang akan datang ke panti pijat milik saya,” ujarnya sembari berpromosi.

Hariono juga memberikan motivasi, mulailah berusaha dengan skala yang kecil terlebih dahulu, dengan sesuatu yang mungkin tidak dimiliki orang lain. ”Hindari berusaha hanya dengan mencontek kesuksesan orang lain tanpa ada konsep yang matang dan jelas. Saat saya membuka panti pijat meski dicemooh, saya terus berjalan karena saya punya konsep yang matang dan jelas, bahwa panti pijat saya adalah benar-benar bersih,” saran Hariono yang kini onzet tempat pijatnya telah menghasilkan miliaran rupiah. (humas/m7/th@)

Dikutip dari : ww.its.ac.id

Categories: pijat story (cerita) | Leave a comment

Pijat Untuk Kebugaran

Sebagai cara kuno yang bebas efek sampingan, pijat tak cuma berkhasiat membuang rasa lelah dan stres, tetapi juga dipercaya menjaga kebugaran sekaligus meningkatkan unjuk kerja badan.

Bagi Ir. Pramana, M.Sc. – sebut saja demikian – pijat sudah jadi kebutuhan. Dua minggu sekali pejabat teras di salah satu BUMN di lingkup pertambangan dan energi ini melemaskan otot-ototnya yang kaku di salah satu panti pijat tunanetra di kawasan Kampung Melayu, Jakarta. Kebiasaan ini sudah ia lakoni sejak hampir 15 tahun lalu. Dalam kurun waktu itu ia merasakan badannya tetap fit. Tidak sedikit orang yang memanfaatkan pijat, apa pun jenis pemijatan itu, sebagai salah satu cara agar tetap bugar seperti halnya Pramana.

Akan tetapi khasiat pijat tak cuma membuat badan segar. Para ilmuwan dari Touch Research Institute di Universitas Miami mengklaim, pijat bisa mengurangi rasa sakit pada penderita migren (salah satu jenis sakit kepala). Kesimpulan itu diambil setelah mereka melakukan percobaan pada 26 pasien yang menjalani pemijatan kepala dua kali seminggu selama lima minggu. Maria Hernandez-Reif, Ph.D., juru bicara tim peneliti, menyatakan, “Sebagian pasien berhenti berobat di tengah jalan. Sedangkan sepertiganya berkurang rasa sakitnya.”

Di pusat riset pemijatan yang didirikan tahun 1992 itu, pijat juga dipercaya bisa mengurangi stres kerja, dan sebaliknya meningkatkan unjuk kerja. Untuk sampai pada kesimpulan itu, para ahli kembali mengamati 26 orang. Mereka mendapatkan pemijatan dua kali seminggu selama 15 menit dalam kurun waktu lebih dari lima minggu.

Seusai sesi pemijatan pertama, terjadi perubahan pada gelombang otak yang membuat kewaspadaan bertambah tinggi dan meningkatnya kemampuan dalam memecahkan soal matematika. Sedangkan pada akhir periode pemijatan terjadi penurunan stres kerja diikuti dengan mood (suasana hati) yang lebih santai.

Gara-gara asam laktat
Pemijatan bisa menurunkan rasa sakit pada penderita migren dan juga melonggarkan stres, agaknya belum diketahui benar. Yang pasti, berdasarkan pengalaman empiris Hariono, pemilik griya pijat Bersih-Sehat di Jakarta, stres memang bisa dikurangi dengan pemijatan. “Soalnya, kalau kita stres, semuanya tegang. Kondisi ini akan berpengaruh pada fisik. Dengan pemijatan sekujur tubuh, titik-titik tubuh yang tegang dirangsang agar pulih seperti sedia kala,” katanya.

Perasaan tegang atau capek di badan adalah indikasi menumpuk asam laktat, atau asam susu, di otot. Asam laktat ini timbul pada proses pembakaran di dalam otot yang aktif. Dalam kegiatan ini selain dihasilkan energi juga didapat sisa pembakaran, yaitu berupa asam laktat itu. Makin lama aktivitas dijalankan, energi yang dihasilkan semakin kecil sementara sisa pembakaran berupa asam laktat itu justru menumpuk. Penumpukan asam laktat inilah yang menyebabkan rasa lelah atau capek. Secara fisik, otot yang lelah terasa lebih kaku dan keras. Jika dipegang tidak terasa elastis dan tidak rileks.

Otot yang tidak rileks akan mengganggu alat-alat tubuh, misalnya pembuluh darah vena atau arteri. Juga pembuluh limpa dan persarafan. Bisa jadi pembuluh darah tertekan atau saraf-saraf terjepit. Akibatnya, peredaran darah menjadi kurang lancar dan saraf menjadi kurang sensitif. “Sebenarnya, rasa capek itu bisa hilang dengan istirahat. Tetapi dengan pemijatan, proses pengeluaran sisa-sisa pembakaran ke dalam aliran darah dipercepat. Dengan begitu pemulihannya pun akan lebih cepat,” papar Soetrisno, pengajar teori dan praktik pijat pada Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan IKIP Jakarta.

Dalam pandangan Elliot Greene, ketua American Massage Therapy Association, pemijatan mempengaruhi tubuh secara keseluruhan. Di antaranya, meningkatkan sirkulasi darah dan aliran limpa. Sirkulasi limpa tidak seperti darah, sehingga perpindahannya sangat tergantung pada kontraksi otot. Pemijatan secara nyata bisa mendongkrak perpindahan cairan limpa atau getah bening.

Soetrisno. “Pengaruh pijat harus bisa langsung dirasakan.

Pemijatan juga akan mempengaruhi kondisi kulit lantaran peningkatan fungsi minyak yang menjaga kulit tetap bersih dan sejuk. Pemijatan juga bisa membuat kulit kaku menjadi lembut.

Sembuh seketika
Secara umum ada enam tujuan pemijatan. Pertama, untuk stimulasi, ditujukan terutama bagi orang yang merasa letih dan mengalami kebosanan sehingga tubuh perlu “diisi” kembali. Kedua, dengan tujuan relaksasi, cocok untuk mereka yang terkena beban kerja berat. Ketiga, untuk menjaga kesehatan. Keempat, untuk pencegahan penyakit. Kelima, untuk maksud memompa kondisi fisik, dan keenam untuk rehabilitasi, terutama bagi mereka yang cedera.

Di Indonesia pijat stimulasi dengan tujuan menghilangkan rasa capek sudah digandrungi sejak lama. Dalam sistem Swedia pijat jenis ini disebut sport massage yang bisa diberikan kapan saja. Misalkan saja, tanpa harus menunggu besok atau lusa, sehabis berolahraga berat bisa langsung dipijat.

Menurut Soetrisno, rasa sakit pada otot lantaran capek bisa langsung hilang sesudah pemijatan. “Bukannya sekarang dipijat tetapi enaknya baru besok atau lusa. Kalau tadinya nggak bisa mengangkat tangan, sehabis pijat harus bisa langsung diangkat. Kondisi sembuh seketika inilah yang menjadi ukuran keberhasilan pemijatan,” paparnya.

Ihwal frekuensi pemberian pemijatan agaknya tak penting benar, sebab bisa diberikan kapan saja dan di mana saja tanpa perlu khawatir akan membikin otot jadi lumer atau loyo. Tetapi selama prinsip pemijatannya benar, lo!” kata Soetrisno yang mulai praktik memijat sejak tahun 1961.

Bukti empiris bahwa otot tidak akan loyo bila dipijat dialami oleh Paimo San. Ini panggilan akrab warga asal Jepang yang punya hobi berat menjalani pijat di Bersih-Sehat. Setiap hari selama bertahun-tahun Paimo San minta dipijat di satu tempat saja, yaitu bagian punggung. Agaknya, ini konsekuensi dari kegandrungannya bermain hoki selain sebagai guru tetap olahraga di Japan International School, Jakarta. “Ia merasa, sehabis pijat bisa langsung tidur dan kembali segar,” papar Hariono yang punya empat buah griya pijat di Jakarta.

Cuma harus diingat, pemijatan jangan sampai meninggalkan bekas biru-biru di kulit alias njarem, kata orang Jawa. Atau malah orang yang dipijat bertambah sakit. Kalau ini yang terjadi, menurut Soetrisno, teknik pemijatannya yang salah. Soalnya, pemijat yang baik bisa menakar besarnya tekanan pemijatan dengan menggunakan perasaannya dan respons dari pasien yang dipijat.

“Kalau kita tekan terasa sakit, ya dikurangi. Jadi, tekanan harus disesuaikan dengan kondisi otot yang dipijat. Selama orang yang kita pijat masih mampu menerima tekanan-tekanan yang kita berikan, maka kira-kira pasnya ya di situ,” papar Soetrisno yang berpengalaman memijat atlet bulutangkis putra Indonesia pada era Tan Yoe Hok, Rudy Hartono, sampai Liem Swie King ini.

Sementara itu, lama-tidaknya pemijatan sangat tergantung pada postur tubuh seseorang serta keras-lunaknya otot. Jika otot belum mengalami perubahan, waktu pemijatan seharusnya ditambah. Pemijat yang berpengalaman tahu kapan harus mengakhiri pemijatan.

Enak sampai ketiduran
Menurut Soetrisno, ada sembilan cara dasar pemijatan, yakni menggosok (effleurage), memijat-mijat (petrissage), mengguncang-guncang (shaking), memukul-mukul (tapotement), menggerus (friction), menggosok melintang otot (walken), menggeser lipatan kulit (skin rolling), menggetarkan (vibration), dan mengurut (stroking).

Dalam pelaksanaannya pemijat akan melakukan variasi cara pemijatan, tergantung pada kebutuhan. Setiap cara memiliki manfaat yang berbeda. Misalnya, teknik pukulan. Rangsangan yang berupa pukulan itu akan diterima oleh saraf-saraf yang ada di kulit dan diteruskan ke otot sehingga otot itu menjadi lebih aktif.

Di griya pijat Bersih-Sehat pemijatan menggunakan cara yang sudah baku. Mula-mula dengan pemijatan dari kaki hingga leher. Bila pelanggan merasa pusing, pemijatan bisa sampai kepala. Menyusul pengurutan mulai dari kaki hingga leher. Tahap akhir berupa pengompresan dengan air hangat. “Setelah itu saya merasa seperti baterai yang habis di-charge (diisi setrum lagi – Red.),” kata seorang pelanggan mengungkapkan pengalamannya.

Soal adanya kekhawatiran jangan-jangan nanti jadi ketagihan bila sering-sering dipijat, Hariono yang juga hobi pijat ini melihat “ketagihan” itu cuma karena faktor psikis saja. Buktinya, ia pernah mengalami hal itu ketika sedang berada di luar negeri. Keinginannya untuk pijat kandas lantaran tak ada tukang pijat seperti di Tanah Air. “Ternyata nggak apa-apa, tuh,” katanya. Sementara Soetrisno lebih melihat, perasaan mengenakkan saat dipijat yang membuat orang ketagihan.

Apakah pemijatan rutin bisa meningkatkan kebugaran? “Harusnya begitu,” tandas Soetrisno. Soalnya, peredaran darah akan menjadi lancar. Otot pun menjadi lebih enak. Dengan begitu badan jadi lebih gesit dan lincah.

Dalam Massage Therapy for Health and Fitness, Elliot yang berpengalaman 25 tahun sebagai terapis dan instruktur pijat menandaskan, pemijatan akan meningkatkan kapasitas oksigen dalam darah sampai 10 – 15%. Karena sel tubuh tergantung pada melimpahnya pasokan darah, akibatnya secara keseluruhan badan menjadi lebih sehat.

Nah, tunggu apa lagi! (G. Sujayanto)

Dikutip dari : indomedia.com

| Tags: | Leave a comment

Pijat, Tak Hanya Untuk Melawan Pegal

Hingga kini, pijat masih menjadi pilihan favorit bagi banyak orang untuk relaksasi tubuh. Pegal linu dan rasa lelah bisa diminimalkan dengan pemijatan selama beberapa menit. Bahkan, cara tradisional ini juga bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan. Tak heran bila pijat pun masuk ke dalam satu tahap perawatan di rumah spa, sebagai langkah menuju relaksasi yang maksimal.

Manfaat pijat itu sendiri adalah membantu melancarkan peredaran darah sehingga memberikan efek kesegaran bagi tubuh secara keseluruhan. Sirkulasi darah yang lancar akan memberikan oksigen lebih pada otak sehingga membantu menyegarkan pikiran. Pijat juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai usia, mulai dari bayi hingga lansia.

Pada bayi, pemijatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jalinan komunikasi dan kedekatan dengan orang tua. Seni sentuhan ini dapat memberikan rasa nyaman dan relaksasi bagi si kecil. Itu sebabnya, pijatan biasanya dilakukan setiap pagi atau malam sebelum tidur agar bayi bisa tidur pulas. Gunakanlah minyak yang lembut bagi kulit bayi dan pijat secara perlahan.

Ketika anak beranjak besar, pijat pun bisa dilakukan untuk memberikan efek relaksasi tubuh. Di usia ini, anak umumnya lebih banyak melakukan kegiatan fisik yang mungkin mencederai ototnya. Oleh karena itu, dengarkanlah keluhan anak dan berikan pijatan dengan tekanan yang tidak terlalu keras.

Di usia dewasa, pijat umumnya menjadi pelarian utama untuk mengusir rasa lelah dan stres akibat beban pekerjaan. Pemijatan pun kini bersifat kompleks, yaitu memberikan relaksasi secara lebih menyeluruh, baik bagi tubuh, pikiran, maupun jiwa. Seperti yang nyatakan oleh The Touch Research Institute, University of Miami, pijatan bisa memberikan dampak positif pada penanggulangan stres dan kinerja seseorang setelah 15 menit menggunakan kursi pijat. Keluhan kesehatan lainnya seperti pusing, insomnia, atau radang sendi pun bisa dibantu dengan pemijatan.

Sementara pada lansia, pemijatan secara berkala dapat menekan laju tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah untuk bekerja.

Dikutip dari : info-sehat.com

| Tags: | Leave a comment

Terapi Pijat Untuk Anak

Beragam cara telah dilakukan untuk memelihara kesehatan manusia, tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Salah satu pengobatan tradisional yang terus berkembang hingga kini yaitu terapi pijat, yang terbukti cukup efektif, efisien, ekonomis, dan aman.

Ketersediaan darah di dalam tubuh harus seimbang dengan ketersediaan oksigen. Bila organ tubuh kekurangan suplai darah, berarti organ tersebut juga kekurangan oksigen, padahal tubuh memerlukan keduanya untuk menunjang kelangsungan kerja seluruh organ tubuh. Pada kondisi tertentu, aliran darah pada tubuh dapat mengalami gangguan sehingga memicu timbulnya penyakit, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Masalah kesehatan cenderung lebih sering terjadi pada anak-anak?akibat kondisinya yang rentan terhadap gangguan perkembangan dan kesehatannya. Pertahanan tubuh yang dimiliki oleh anak-anak adalah?lebih lemah jika dibandingkan orang dewasa. Untuk itu, dibutuhkan suatu jenis terapi yang tepat. Salah satunya adalah terapi pijat.

Terapi pijat telah menjadi bagian dari pediatri, yang memiliki efektivitas tinggi bila dilihat dari aspek fisiologis, klinis, dan biokimia. Terapi pijat memiliki mekanisme kerja yang sangat sederhana yaitu memperbaiki sirkulasi darah sehingga bermanfaat memperlancar distribusi oksigen dan nutrisi. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan efek terhadap kerja saraf tubuh dan relaksasi sehingga tubuh tidak hanya dapat melakukan perbaikan kerja secara otomatis, tapi juga dapat melakukan perawatan secara menyeluruh. Terapi pijat menghasilkan tekanan pada area tubuh tertentu yang kemudian menghasilkan stimulasi ke sistem saraf secara refleks sehingga berdampak pada optimalisasi kerja organ tubuh.

Mekanisme kerja terapi pijat yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah yaitu dengan memperbaharui kelenjar-kelenjar, sel-sel, dan sebagainya. Bila aliran darah tidak lancar, maka kelenjar dan sel-sel akan mati karena kekurangan nutrisi. Sebaliknya, aliran darah yang lancar dapat meremajakan kelenjar dan sel-sel tubuh. Saat dilakukan pijatan pada suatu area tubuh, aliran darah akan terhenti sementara, namun setelah pijatan dilepaskan, tekanan aliran darah akan meningkat yang ditandai dengan timbulnya warna semu merah pada kulit. Secara bertahap, endapan-endapan yang ada di beberapa jaringan akan terdorong bersama dengan aliran darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar, termasuk distribusi nutrisi dan oksigen.

Dikutip dari : info-sehat.com

Categories: terapi pijat | Tags: | Leave a comment

Komentar Bapak Harry

Pijat itu ternyata nggak harus sakit ya ? Itu komentar saya pertama kali ketika merasakan pelayanan yang telah diberikan oleh pijat keluarga sehat. Dan titik yang dipijat atau ditekan sangat terasa pas atau kena sehingga aliran darah saya terasa berdesir serta mengalir dengan lancar. Dan efeknya membuat saya terasa nyaman dan santai.

Bapak Harrry, Pucang – Surabaya

Categories: pijat testimoni | Leave a comment

Manfaat Pijat Refleksi Kaki

Pernahkah Anda berjalan dengan kaki telanjang di atas hamparan batu kecil berbentuk bulat lonjong? Ingatkah bagaimana rasanya?

Jika melakukan itu, setiap orang mungkin akan merasakan hal yang sama, yaitu rasa segar ketika bebatuan menekan-nekan telapak kaki. Perasaan rileks dan segar pun langsung menyeruak ke sekujur tubuh. Bagaimana ini bisa terjadi?

Seperti dikatakan pakar pengobatan tradisional Prof Hembing Wijayakusuma, tekanan batu pada telapak kaki memberikan rangsangan bioelektrik pada organ tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf telapak kaki. ”Rangsangan bioelektrik memperlancar aliran darah sehingga tubuh menjadi segar.”

Walau berkhasiat, namun bertelanjang kaki di atas hamparan bebatuan berkarakter tumpul tak selalu mudah dilakukan. Ini karena hamparan bebatuan seperti itu kadangkala sulit ditemui. Jika pun ada hamparan bebatuan, seringkali terselip satu dua buah batu berbentuk runcing yang dapat melukai kaki.

Tapi Anda tak perlu khawatir. Mendapatkan rangsangan bioelektrik yang bermanfaat itu tak selalu harus dilakukan dengan bertelanjang kaki di atas hamparan bebatuan. Anda bisa memperoleh manfaat itu melalui terapi pijat refleksi kaki dengan menggunakan tangan. ”Terlebih, terapi refleksi kaki ini bisa dilakukan sendiri,” kata Hembing.

Terapi pijat refleksi kaki dapat memberikan efek relaksasi yang serupa dengan ketika berjalan di atas bebatuan. Pemijatan pada telapak kaki akan memberikan rangsangan yang mampu memperlancar aliran darah dan cairan tubuh. Hasilnya, sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh menjadi lancar tanpa ada hambatan sedikit pun.

Lebih lanjut, sirkulasi aliran darah yang lancar itu akan memberikan efek relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh. ”Tubuh mengalami kondisi keseimbangan,” jelas guru besar yang telah menulis sekitar 70 buku ini.

Inti terapi pijat refleksi kaki, menurut Hembing, terletak pada pengaktifan refleks pada kaki yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Untuk diketahui, telapak kaki manusia memiliki titik-titik syaraf yang berhubungan dengan organ-organ tubuh lainnya. ”Nah, cara kerja terapi pijat refleksi kaki adalah memberikan rangsangan relaksasi pada bagian tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf kaki yang dipijat.”

Karena itu, pemahaman tentang simpul-simpul syaraf pada telapak kaki sangatlah penting. Letak titik-titik syaraf pada kaki harus diketahui dengan baik dan benar. Misalnya, posisi syaraf kaki yang menghubungkan dahi kanan terletak pada ujung jari kaki kiri. Sementara titik syaraf kaki yang menghubungkan organ kandung kemih berada pada kedua telapak kaki bagian sisi dalam.
Masih menurut Hembing, setiap organ tubuh memiliki keterhubungan dengan titik-titik syaraf yang terdapat pada telapak kaki. Organ jantung, paru-paru, lambung, dan hati memiliki titik-titik syaraf tersendiri pada telapak kaki. Begitu pula dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Terdapat 36 titik syaraf telapak kaki yang masing-masing menghubungkan anggota-anggota tubuh tertentu.

Selain pemahaman terhadap simpul-simpul syaraf pada telapak kaki, keberhasilan terapi pijat refleksi kaki juga ditentukan oleh teknik pemijatan. Ada berbagai macam cara memijat titik-titik syaraf telapak kaki. Penekanan bisa dilakukan dengan membengkokkan jari tengah dan telunjuk, sementara jari lainnya mengepal keras. Pada teknik ini, titik penekanan terdapat pada jari tengah dan sendi tengah jari telunjuk.

Pemijatan juga bisa dilakukan dengan memusatkan titik tekan pada ibu jari. Caranya, penekanan titik syaraf telapak kaki dilakukan dengan menggunakan perut ibu jari, sementara keempat jari lainnya membentuk posisi 60 derajat. Dalam bukunya berjudul Terapi Pijat Refleksi Kaki, Hembing mengutarakan 12 teknik pemijatan syaraf telapak kaki yang bisa dipraktekkan oleh pembaca buku ini di rumah.

Pengetahuan tentang titik syaraf telapak kaki dan teknik pemijatan yang benar ternyata belum cukup dijadikan jaminan keberhasilan dalam melakukan terapi ini. Ada beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan. ”Kondisi ruang terapi harus diperhatikan,” ujar pria yang duduk dalam senat guru besar Universitas Bung Karno (UBK) ini.

Terapi ini sebaiknya dilakukan di ruang yang bersih, nyaman, tenang, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kondisi tersebut dapat membantu pasien menjadi lebih tenang dan nyaman. Selain itu, waktu pemberian terapi juga harus diperhatikan yaitu sekitar 30 menit, dengan frekuensi 3-6 hari sekali untuk mencegah penyakit, dan 2-3 hari sekali untuk mengatasi gangguan penyakit. Kondisi telapak kaki pasien pun tidak dalam keadaan luka.

Harus pula diingat, terapi pijat refleksi kaki mesti dilakukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Proses penanganan kasus telinga berdenging misalnya, tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang berhubungan dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kaki yang berhubungan dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga mesti dilakukan. ”Semua organ itu berkaitan dengan organ telinga,” kata Hembing.

Apakah terapi ini memiliki efek samping? Ditegaskan Hembing, terapi ini tidak memiliki efek samping selama dilakukan secara baik dan sesuai petunjuk. n c16

Dikutip dari : http://www.republika.co.id

Categories: Pijat Altenatif | Tags: | 61 Comments

Pijat Refleksi Aroma Terapi

TINGGINYA aktivitas kerja menyebabkan orang mudah stres dan lekas capek. Kondisi ini berakibat pada menurunnya potensi diri, sehingga akan berpengaruh pada turunnya produktivitas kerja, keceriaan hilang, wajah nampak lesu, dan lelah.

Untuk mengatasinya diperlukan istirahat cukup dan terapi kesehatan. Dan terapi refleksi kaki dan tangan ini sebagai salah satu solusi. Cara ini sudah terbukti sejak ribuan tahun lalu, seperti yang diajarkan para tabib dari bangsa China, India, Jepang, dan Arab.

Pada zaman Romawi dan Yunani, para dokter menganggap pijat sebagai bagian penting dalam proses penyembuhan dan menghilangkan rasa sakit. Sentuhan tangan memiliki keajaiban tersendiri. Setiap manusia membutuhkan sentuhan itu untuk merangsang saraf agar kembali seperti semula.

Melihat kebutuhan penting itu, kini banyak tempat menawarkan fasilitas terapi refleksi dan relaksasi. Shizuka, misalnya. Tempat pijat yang membuka praktik di Java Supermall lantai semi basement ini memberikan pengobatan cukup dengan sentuhan tangan dan aroma terapi yang dapat membangkitkan saraf kembali bugar.

Tempat itu dilengkapi fasilitas memadai, seperti 5 kursi/balai-balai tempat pemijatan nyaman, ber-AC, dan pemijat berpengalaman. “Walaupun letaknya di mal namun tempat kami cukup tenang, sehingga pengunjung basa santai menikmati pijatan refleksi yang kami lakukan,” tutur Peni, pemilik Shizuka.

Tarif

Paket pijat refleksi di Shizuka dipatok tarif Rp 40.000 selama satu jam. Setiap pelanggan Shizuka akan mendapat kartu stamp untuk digunakan sebagai bonus pemijatan setelah 10 kali pijat di tempat itu.

Pemijatannya dilakukan secara refleksi dengan krim dan olesan minyak aroma terapi. Bagian tubuh yang dipijat, yaitu kaki, tangan, dan punggung. Sebab daerah ini yang banyak berhubungan dengan saraf yang bisa langsung menembus ke pusat sakit.

Manfaat yang dirasakan dari pijat refleksi dan aroma terapi, antara lain meredakan beberapa penyakit, baik fisik maupun mental. Dapat pula memperlancar peredaran darah, mencegah dan menyembuhkan kolesterol, hipertensi, asam urat, ginjal, jantung, sakit kepala, susah tidur, stress, sering letih, kurang semangat, lesu, dan menambah gairah.

Peni, menambahkan manfaat lainnya dari terapi sentuhan dan terapi wewangian tersebut bila dinikmati berbarengan, yaitu mempelancar peredaran darah, menyehatkan otot, menawarkan racun, dan membebaskan enegi yang terperangkap akibat tegangnya otot. Sedangkan wewangian memicu rasa menyenangkan dan sehat. Minyak sari itu akan meresap ke dalam kulit selagi dipijat cukup tinggi.

Selama pemijatan dilakukan pelanggan juga dapat menikmati alunan musik sebagai relaksasi, sehingga dapat mengurangi ketegangan otot tubuh dan memperlancar sirkulasi darah. (ega-33)

Dikutip dari : http://www.suaramerdeka.com

Categories: pijat story (cerita) | Tags: | 4 Comments

PASCA-PIJAT REFLEKSI

Dan, Racun pun Keluar Lewat Keringat atau Kotoran
posted by kontan on 09/25/07

SAKIT, bahkan sampai menjerit. Begitulah yang biasanya dirasakan seseorang yang sedang melakukan pijat refleksi. Memang, sebagian orang sepakat, pijatan pada titik saraf di kaki atau tangan ini menimbulkan nyeri dan sakit yang terasa menghentak sampai ke dada.
Seperti telah disinggung di tulisan sebelumnya, pijat refleksi adalah terapi untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh dengan merangsang titik-titik simpul saraf yang terletak pada telapak kaki dan tangan.
Kalau darah sudah lancar, organ tubuh akan bekerja normal kembali. Bahkan, racun yang selama ini menumpuk dalam tubuh pun akan keluar. Inilah sebabnya, pijat refleksi tak melulu untuk orang sakit, tapi bagus pula untuk orang yang belum jatuh sakit.
Selepas merasakan pijatan yang menghadirkan sensasi nyeri sekaligus sedap di telapak kaki atau tangan, ada beberapa hal yang harus perhatikan
Pertama, jangan kaget jika setelah mengikuti terapi pijat refleksi, suhu tubuh naik, badan terasa amat gerah, dan mengeluarkan banyak keringat.
Tak usah panik. Bersikaplah santai dan segeralah minumlah segelas air putih. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dan membuang sisa-sisa racun yang terdapat dalam saluran pencernaan.
Kedua, sebagian terapis alias refleksiolog menyarankan agar pasien yang baru melakukan pijat refleksi jangan mandi dulu setidaknya sejam pertama. Ini lantaran pijat refleksi membuat peredaran darah mulai terbuka. Jika pasien mandi, air yang mengenai tubuhnya dikhawatirkan akan membekukan atau menghambat proses metabolisme yang tengah berlangsung.
Namun, ada pula terapis yang tetap mengizinkan pasiennya langsung mandi selepas mengikuti pijat refleksi. Tapi, dengan catatan: pasien harus menggunakan air hangat. “Tujuannya untuk menyesuaikan dengan suhu tubuh dan tidak mengganggu metabolisme,” ujar Aloysius Budi Santoso, Bendahara Asosiasi Praktisi Pemijat Pengobatan Indonesia.
Ketiga, jangan kaget setelah pijat refleksi kotoran Anda ketika buang air besar berwarna hitam. “Ini tidak apa-apa, hanya proses detoksifikasi saja,” ujar Yudono Fundigiri, refleksiolog yang berpraktek di Klinik Gaya Hidup Sehat.
Hal ini terkait proses detoksifikasi sebagai akibat pijat refleksi tadi. Biasanya, setelah melalui proses detoksifikasi, tubuh akan terasa lebih segar dan sehat.
Tentunya, itu dengan catatan Anda tak sembarangan dalam memilih terapis. Lalu, apa efeknya jika Anda salah memilih terapis? “Biasanya jika salah titik, pasien malah banyak kencing atau mengantuk,” kata Aloysius.
Yuwono T., Dwin Sitohang

Categories: Pijat Altenatif | Tags: | Leave a comment